Tips-tips Agar Lisan Kita Mulia, Insya'allah Bermanfaat
Friday, 14 October 2016
Add Comment
Sumber gambar ; http://thayyiba.com/
Salah satu nikmat terbesar bagi setiap manusia adalah
lisannya. Sayang, tidak semua manusia memanfaatkan lisannya untuk hal-hal yang
berguna, tak sedikit mereka menggunakan lisannya untuk hal-hal yang sia-sia
bahkan mengandung unsur dosa, seperti : berkata-kata kotor, keji, berdusta,
menggunjing, memfitnah, bergibah, bersumpah palsu, merayu wanita asing, dsb.
Padahal setiap orang yang dianugerahi nikmat, termasuk
nikmat memiliki lisan, pasti akan diminta pertanggung jawaban. Allah SWT
berfirman: Kemudian pasti kalian akan
ditanya pada hari itu (Hari Kiamat) tentang nikmat (TQS at-Takatstsur
[102]:8).
karena itu sudah selayaknya setiap Muslim/umat manusia
memperhatikan, menjaga dan memelihara lisannya. hendaklah setiap Muslim/umat
manusia hanya menggunakan lisannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan
mendatangkan pahala. Jika tidak sanggup, maka Baginda Rasulullah SAW telah
memberikan pedoman yang artinya “ siapa saja yang mengimani Allah dan Hari
Akhir, katakanlah yang baik atau diamlah”. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Karena itu, Ibn Abbas, sebagaimana dituturkan oleh Said bin
Zubair, pernah suatu kali memegang lisannya seraya berkata “Qul khayran taghnam aw ushmuth taslam qabla
an tandam (Hai lisan! katakanlah yang baik, niscaya kamu beruntung; atau
diamlah, niscaya kamu selamat, sebelum kamu menyesal).” (Ahmad bin Hanbal, Fadha’il ash-Shahabah, II, 952).
Dalam riwayat lain, sebagaimana disebutkan oleh Said
al-Jurairi, bahwa Ibn Abbas pernah berkata sambil memegang lisannya, “Celakalah
kamu! katakanlah yang baik, niscaya kamu beruntung. Diamlah dari berkata-kata
buruk, niscaya kamu selamat.” Seseorang selalu berkomentar, “Mengapa anda
berkata demikian?” Ibn Abbas menjawab,”Karena saya pernah mendengar bahwa pada
Hari Kiamat nanti, seorang hamba sangat membenci lisannya (karena keburukan
lisannya saat di dunia).” (Al-Asbahani, Hilayah
al-Awliyah’, I/327, Al-Bayhaqi, Syu’ab
al-Iman, 7/16).
Kata-kata Ibn Abbas ini selara dengan sabda baginda
Rasulullah SAW yang atinya;”Sesungguhnya kesalahan manusia yang paling banyak
bersumber dari lisannya).” (Ath-Thabrani, Mu’jam
al-Kabir. X/197).
Sumber gambar : http://www.dakwatuna.com/
Karena itulah, agar lisan kita mulia dan jauh dari kehinaan
di dunia maupun di akhirat, setidaknya ada 3 hal yang perlu dilakukan;
Pertama: Lisan
kita banyak digunakan untuk berzikir kepada Allah SWT. Saat Muadz bin Jabbal
bertanya kepada Nabi SAW, “Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama?”
Beliau menjawab,”Lisanmu senantiasa basah
karena selalu berzikir kepada Allah.”(Ibn al-Mubarak, Az-Zuhd wa ar-Raqa’iq, I/328).
Seorang Arab pedalaman juga pernah bertanya kepada
Rasulullah SAW,”Sesungguhnya bagi saya syariah Islam itu banyak jumlahnya.
adakah satu saja yang bisa menghimpun semuanya?” Beliau menjawab, “Lisanmu selalu basah karena senantiasa
banyak berzikir kepada allah.”(HR ath-Thabrani).
Sumber gambar : https://tarbiyahiium.wordpress.com
Kedua: lisan kita
digunakan untuk banyak memberikan nasihat kepada sesama. Sebab, sabda Nabi SAW,
“Ad-Din an-nashihah (Agama adalah nasihat).” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Nabi SAW. juga bersabda “Afdhal
ash-Shadaqah shadaqah al-lisan”(Sedekah yang paling utama adalah sedekah
lisan).”(Asy-Suyuthi, Al-Jami ash-Shaghir, I/91). yang dimaksud antaranya
adalah lisan yang mengandung hidayah yang bisa menyelamatkan penuturnya dan
orang lain di akhirat (Al-Munawi, Faydh al-Qadir, 8/102).
Sumber gambar : http://bisikantuntutankasih.blogspot.co.id/
Ketiga: lisan kita
digunakan untuk dakwah dan melakukan amar makruf nahi mungkar. Lisan yang
mengandung unsure dakwah adalah lisan terbaik dalam pandangan Allah SWT,
sebagai firman-Nya yang artinya : Siapakah yang lebih baik ucapannya
(lisan-nya) dibandingkan dengan orang yang berdakwah (menyerukan manusia)
kepada Allah, beramal shalih dan berkata ”sesungguhnya aku adalah bagian dari
kaum muslim.” (TQS Fushilat [41]33).
Demikian pula lisan yang digunakan untuk melakukan amar
makruf nahi mungkar, apalagi terhadap penguasa zalim. Rasulullah SAW bersabda
yang artinya : “jihad yang paling utama adalah menyampaikan kata-kata kebenaran
di hadapan penguasa zalim.”(HR ath-Thabrani, al-Baihaqi dan al-Hakim).
Dengan itulah, di antaranya, lisan kita akan menjadi mulia,
didunia maupun di akhirat. amin.
Semua hal yang berkaitan dengan lisan ini berlaku pula untuk
tulisa (seperti yang banyak dilakukan oleh banyak orang di media social [facebook,
BBM, WA, Instagram, dsb.] akhir-akhir ini). Sebab, sebagai mana dikatakan oleh
sebagian ulama, “Al-Kitabah fi mahal
al-maqalah (Tulisan itu sama kedudukannya dengan ucapan[lisan]).” Karena
itu tulisan kita pun sebagaimana lisan kita, bisa menjadikan kita mulia atau
hina, didunia maupun di akhirat. Semua itu bergantung pada apakah dalam lisan
dan tulisan kita terkandung unsur zikir kepada Allah SWT, nasihat, dakwah dan
amar makruf nahi mungkar ataukah tidak sama sekali.
Jadi kesimpulannya marilah kita untuk menjaga lisan dan
tulisan kita agar tidak menyakiti hati seseorang, tidak menyebarkan fitnah, tidak
menggibah, tidak menyebarkan kabar-kabar buruk orang lain, tidak membicarakan
orang, dan sebagainya. marilah kita gunakan lisan dan tulisan kita untuk berzikir,
berdakwah, menasihati orang-orang yang melakukan kesalahan, dan sebagainya.
mungkin ini yang dapat saya sampaikan, semoga informasi ini
dapat bermanfaat.
Dan terimakasih sudah berkunjung untuk membaca
artikel-artikel kehidupanajip.com ini.
Jika ada kekurangan mohon di koreksi ya…
Dan jika ada iklan-iklan yang kurang berkenan, bisa di
informasikan ke kami..
Terimakasih..
0 Response to "Tips-tips Agar Lisan Kita Mulia, Insya'allah Bermanfaat"
Post a Comment